BANDA ACEH – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Muharuddin, menegaskan kepada aparatur pemerintahan di Aceh, terutama Penjabat (Pj) Gubernur, Pj Bupati dan Pj Wali Kota se-Aceh, untuk tidak terlibat dalam politik praktis selama pelaksanaan Pilkada di Aceh.
“Bekerjalah sesuai tugas dan fungsi anda sebagai aparatur negara. Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa ada oknum ASN tertentu yang mencoba bermain politik praktis dan bertindak di luar kewenangannya dengan mendukung salah satu pasangan calon,” ujar Muharuddin di Banda Aceh, Jumat (29/11/2024).
Politisi Partai Aceh itu menegaskan tidak akan segan untuk meneruskan laporan tersebut ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) jika ditemukan bukti keterlibatan ASN atau aparatur pemerintahan dalam politik praktis.
“Jika ditemukan bukti, maka temuan ini akan kami teruskan ke pihak terkait, termasuk Kemendagri,” tegas Muhar.
Muharuddin juga mengingatkan penyelenggara pemilu di Aceh untuk bekerja secara profesional dan mematuhi ketentuan yang berlaku.
“Jika ada laporan tentang penyelenggara pemilu yang bermain-main, kami juga tidak segan meneruskan kasus ini ke aparat penegak hukum,” ungkapnya.
Selain itu, ia berharap jajaran TNI/Polri di Aceh tetap menjunjung tinggi netralitas demi terwujudnya pemilu yang damai dan bermartabat.
Ucapkan Selamat atas Kemenangan Mualem-Dek Fad
Sebagai Ketua Komisi I DPRA sekaligus pengurus DPP Partai Aceh, Tgk Muharuddin mengucapkan selamat atas kemenangan pasangan Muzakir Manaf-Fadhlullah (Mualem-Dek Fad) yang meraih suara sementara lebih dari 53 persen berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat pada Pilkada Aceh 2024.
“Kemenangan ini adalah kemenangan rakyat Aceh dan perlu mendapat pengawalan ketat dari seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Ia mengimbau jajaran PA/KPA, pengurus partai pendukung, serta tim pemenangan Mualem-Dek Fad di seluruh Aceh untuk tidak bersikap euforia berlebihan dan tetap fokus mengawal suara hingga tahapan pleno selesai.
“Mari kita sambut kemenangan ini dengan sikap tenang dan tidak euforia berlebihan. Tetap kawal suara Mualem-Dek Fad, mulai dari pleno kecamatan, kabupaten/kota, hingga pleno KIP Provinsi,” tegasnya.
Muharuddin juga menyoroti beberapa wilayah yang dianggap rawan terjadinya kecurangan atau penggelembungan suara, seperti Pidie, Bireuen, Pidie Jaya, Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang dan Langsa.
“Wilayah-wilayah tersebut perlu mendapat perhatian ekstra untuk menghindari potensi kecurangan,” katanya.
Atas kemenangan ini, Tgk Muhar menyampaikan terima kasih kepada seluruh partai pendukung, tim pemenangan, relawan, dan masyarakat Aceh atas kepercayaan yang diberikan kepada pasangan Mualem-Dek Fad untuk memimpin Aceh lima tahun ke depan.
“Kami berharap kepemimpinan ini mampu mewujudkan Aceh yang Islami, maju, bermartabat dan berkelanjutan,” tutupnya. []