BANDA ACEH – Bank Indonesia (BI) Aceh mencatat pertumbuhan ekonomi Aceh menunjukkan tren positif, naik dari 2,2 persen pada 2023 menjadi 4,21 persen pada 2024. Inflasi di Aceh sepanjang tahun ini juga berada dalam kondisi terkendali.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh, Rony Widijarto P, dalam acara High Level Meeting bertajuk “Memperkuat Sinergi Pengendalian Inflasi Pangan Melalui Replikasi Model Bisnis Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Komoditas Pangan” di Aula Teuku Umar, Gedung BI Aceh, Selasa (31/12/2024).
“Pertumbuhan ini tidak disertai inflasi yang melampaui target pemerintah. Hal ini menjadi sinyal baik bahwa aktivitas ekonomi meningkat tanpa menyebabkan lonjakan harga yang signifikan,” ujar Rony.
Data terakhir menunjukkan inflasi Aceh berada di angka 1,55 persen, mendukung perekonomian yang sehat. “Meskipun akan ada tekanan inflasi di akhir tahun karena peningkatan konsumsi, kami memperkirakan inflasi tetap dalam sasaran 2,5 persen,” jelasnya.
Acara yang dihadiri oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Aceh tersebut bertujuan membahas strategi pengendalian inflasi dan peningkatan perekonomian daerah, terutama melalui sektor pangan.
Menurut Rony, salah satu tantangan utama pengendalian inflasi di Aceh adalah sektor makanan segar, khususnya cabai. Oleh karena itu, Bank Indonesia mendorong sinergi antara petani dan UMKM melalui program contract farming serta pengembangan produk hilir pangan.
“Kami mendorong UMKM agar tidak hanya memproduksi bahan mentah, tetapi juga mengolahnya untuk menambah nilai ekonomi. Ini akan membantu menjaga stabilitas pasokan dan harga,” ungkapnya.
Sektor pertanian, yang menyumbang hampir 30 persen dari ekonomi Aceh, menjadi fokus utama. Program ini diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan, terutama di desa-desa, melalui peningkatan pendapatan petani dan pelaku UMKM.
“Acara ini menegaskan komitmen BI Aceh dalam menjaga stabilitas harga, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sinergi berbagai pihak, khususnya di sektor pangan dan UMKM,” tutup Rony. []