Minggu, Agustus 3, 2025

BI Aceh: Pariwisata Halal Kunci Pertumbuhan Ekonomi Baru

BANDA ACEH – Bank Indonesia (BI) Aceh menegaskan pentingnya pengembangan pariwisata halal sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dalam Aceh Economic Forum 2025 yang diselenggarakan di Auditorium BI Aceh, Banda Aceh, Selasa (18/3/2025). Forum ini menghadirkan sejumlah pakar untuk membahas strategi pengembangan sektor pariwisata yang lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi.

Kepala BI Provinsi Aceh, Agus Chusaini, mengungkapkan Aceh memiliki potensi wisata yang luar biasa, tetapi perlu dikelola secara optimal agar dapat memberikan dampak nyata terhadap perekonomian daerah.

“Kita perlu sumber pertumbuhan baru. Pariwisata bisa menjadi sektor andalan yang berkontribusi terhadap PDRB, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan,” ujar Agus.

Baca juga:  BI Tekankan‎ Teknologi Perikanan dan Digitalisasi Fiskal di Aceh Barat

BI Aceh juga telah melakukan kajian mengenai potensi wisata di Aceh. Agus menekankan bahwa hasil kajian ini harus diimplementasikan dan tidak hanya menjadi wacana. “Kalau hanya diteliti tanpa dijalankan, itu seperti mimpi di siang bolong. Harapannya, pemerintah dan pelaku industri dapat bersama-sama merealisasikannya,” tambahnya.

Aceh Punya Segalanya, tetapi Masih Kalah dalam Pelayanan

Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Fasilitas Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono, menyoroti Aceh memiliki keunggulan wisata yang lengkap, mulai dari budaya, kuliner, alam pegunungan, hingga wisata bawah laut di Sabang. Namun, tantangan terbesar masih terletak pada layanan pariwisata yang belum setara dengan destinasi kelas dunia seperti Bali.

Baca juga:  ‎BSI Catat Kenaikan Aset, Target Tembus Rp500 Triliun

“Aceh sudah lengkap, dari budaya, kuliner, hingga alamnya. Kopi Gayo sudah mendunia, wisata bawah laut Sabang luar biasa. Namun, layanan kita masih kalah dibandingkan dengan Bali,” ungkapnya.

Yono menegaskan bahwa pariwisata adalah bisnis kebahagiaan yang harus dikelola secara komprehensif. “Wisatawan harus merasa nyaman dalam setiap aspek, mulai dari makanan, toilet, tempat ibadah yang bersih, hingga pengalaman berbelanja yang transparan dengan harga yang jelas. Layanan inilah yang perlu kita tingkatkan agar wisata Aceh semakin maju,” pungkasnya. []

Berita Populer

Berita Terkait