BANDA ACEH – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mengemukakan bahwa garis kemiskinan di Aceh pada September 2024 mengalami penurunan sebesar 1,59 persen dibandingkan Maret 2024, dengan angka kemiskinan berkurang dari 14,23 persen menjadi 12,64 persen.
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, menyebutkan capaian ini menunjukkan keberhasilan program pengentasan kemiskinan yang diterapkan pemerintah.
“Ini merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam beberapa tahun terakhir, membuktikan efektivitas kebijakan yang berfokus pada kelompok rentan,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).
Penurunan tingkat kemiskinan di wilayah perdesaan tercatat lebih tinggi dibandingkan perkotaan. Di perdesaan, angka kemiskinan turun sebesar 1,76 persen menjadi 14,99 persen, sedangkan di perkotaan berkurang sebesar 1,23 persen menjadi 8,37 persen.
Selain itu, BPS merilis data mengenai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 2,260 pada Maret 2024 menjadi 1,953 pada September 2024, menunjukkan bahwa kesenjangan pendapatan rumah tangga miskin semakin kecil.
Indeks Keparahan Kemiskinan juga menurun dari 0,712 menjadi 0,470, menandakan bahwa distribusi bantuan sosial semakin merata dan efektif dalam menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan.
BPS mencatat bahwa Gini Ratio Aceh pada September 2024 tetap stabil di angka 0,294. Penurunan Gini Ratio di perdesaan dari 0,258 menjadi 0,252 menunjukkan peningkatan pemerataan pendapatan di daerah tersebut. Namun, di perkotaan, Gini Ratio meningkat dari 0,325 menjadi 0,332, mengindikasikan potensi peningkatan kesenjangan pendapatan.
Ahmadriswan menambahkan stabilitas Gini Ratio di tingkat provinsi mencerminkan perbaikan distribusi pendapatan di perdesaan yang mampu mengimbangi kenaikan ketimpangan di perkotaan. Meski demikian, tren kenaikan kesenjangan di perkotaan perlu diwaspadai agar tidak menimbulkan dampak sosial dan ekonomi di masa mendatang.
“Sinergi lintas sektor sangat penting untuk mempercepat pengurangan kemiskinan dan menekan kesenjangan pendapatan di Aceh,” tutupnya. []