Minggu, Agustus 3, 2025

Hindari Kebiasaan Ini untuk Cegah Kerusakan Otak

GAYA hidup modern sering kali dipenuhi kebiasaan yang tanpa disadari, dapat merusak kesehatan otak secara perlahan. Padahal, otak adalah organ vital yang mengendalikan berbagai fungsi tubuh, termasuk pikiran, memori, emosi dan aktivitas lainnya.

Konsultan bedah saraf di Rumah Sakit Jaslok Mumbai, India, Dr Raghvendra Ramdasi, mengungkapkan bahwa banyak pasien muda tanpa sadar merusak kesehatan otak mereka melalui kebiasaan buruk.

“Kurang tidur, waktu layar yang berlebihan, kurang olahraga, pola makan tidak sehat, stres, penyalahgunaan zat, dan multitasking adalah penyebab utama. Kurang tidur mengganggu fungsi kognitif, sementara makanan cepat saji tidak menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan otak,” jelasnya dalam wawancara dengan HT Lifedata-style, dikutip dari The Hidustan Times.

Ia juga menyoroti stimulasi berlebihan dari perangkat digital dapat menyebabkan kelelahan mental, sedangkan stres kronis berpotensi merusak memori dan konsentrasi. Penyalahgunaan zat diketahui mengganggu koneksi saraf, sementara multitasking menghambat kemampuan pembelajaran mendalam dan kreativitas.

Baca juga:  ‎BSI Catat Kenaikan Aset, Target Tembus Rp500 Triliun

“Mengadopsi kebiasaan sehat sangat penting untuk melindungi kesehatan otak dan meningkatkan ketahanan kognitif jangka panjang,” ucapnya.

Pentingnya Peran Orang Tua

Kepala Departemen Neurologi Intervensi di Grup Narayana, Dr Vikram Huded, menekankan bahwa kebiasaan yang terbentuk sejak usia dini memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan otak.

“Paparan berlebihan terhadap layar, pola makan tidak sehat, dan kurang tidur dapat mengganggu perkembangan kognitif, bahkan menyebabkan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki,” ungkapnya.

Ia menyarankan agar orang tua memantau penggunaan perangkat digital, mendorong aktivitas fisik, serta memperkenalkan pola makan bergizi untuk mendukung perkembangan otak. Selain itu, memastikan anak-anak mendapatkan cukup tidur juga menjadi faktor penting.

“Konsistensi dalam membangun kebiasaan sehat ini sangat penting. Intervensi dini dapat mencegah masalah otak di masa depan dan meletakkan dasar untuk fungsi otak optimal sepanjang hidup,” tegasnya.

Baca juga:  BI Tekankan‎ Teknologi Perikanan dan Digitalisasi Fiskal di Aceh Barat

Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Dewasa

Kepala Bedah Saraf dan Tulang Belakang di Rumah Sakit Sparsh, Dr Arvind Bhateja, mengingatkan bahwa kebiasaan buruk dapat mempercepat penuaan otak pada orang dewasa, terutama usia 40-50 tahun.

“Kualitas tidur yang buruk, stres tinggi, dan gaya hidup sedentari adalah beberapa penyebab utama. Stres kronis meningkatkan kadar kortisol, yang dapat mengecilkan area otak yang terkait memori dan kognisi. Kurang tidur menghambat kemampuan otak untuk memperbaiki diri, sementara kurang olahraga mengurangi aliran darah ke area penting otak,” jelasnya.

Ia juga menyarankan untuk menghindari makanan ultraproses serta zat stimulan seperti nikotin dan psikotropika lainnya.

“Saya mendorong pasien untuk memprioritaskan tidur yang berkualitas, mengelola stres melalui mindfulness, dan rutin berolahraga. Perubahan ini secara signifikan dapat memperlambat penuaan otak dan menjaga kesehatan kognitif,” tutupnya. []

Berita Populer

Berita Terkait